Sabtu, 30 April 2011

ululmul hadits pertemuan ke 2




UNSUR-UNSUR  YANG HARUS ADA DALAM MENERIMA HADITS


1 . RAWI/PEROWI HADITS
Yaitu orang yang menyampaikan atau menuliskan dalam suatu kitab hadits tentang apa yang ia dengar dan di terimanya dari se -seorang (gurunya).

Adapun sistem penyusunan kitab  hadits dalam menyebutkan nama rawi adalah berbeda-beda :
Menurut Ibnu Ismail As Shon`any dalam kitab subulus salam, beliau menggunakan istilah/rumusan sbb:
اخرجه السبعة
1.    Maksudnya hadits tersebut di riwayatkan oleh 7 orang rawi yaitu;Imam Ahmad, Imam Bukhari, Imam Muslim,Abu Dawud,At Turmudi,Nasa`i dan Ibnu Majjah.
اخر جه الستة
2.    Maksudnya hadits tersebut di riwayatkan oleh 6 rowi dari 7 rowi selain Imam Ahmad.
اخرجه الخمسة
3.    Maksudnya , diriwyat kan oleh 5 rowi, yaitu dari 7 rawi selain Bukhori dan Muslim.


اخرجه الا ربعة واحمد
4.    Maksudnya diriwayatkan oleh para Ash habus sunan yang 4 ditambah Imam Ahmad.
اخرجه ا لاربعة

5.    Maksudnya, diriwayatkan oleh As habus sunan yang 4 yaitu, Abu Daud, Turmudzi, Nasa`i, Ibnu Maajjah.
اخرجه الثلا ثة
6.    Maksudnya hadits tersebut di riwayatkan oleh Abu  Daud,Turmudzi dan Nasa`i.
اخرجه الشيخا ن
7.    Maksudnya hadits tersebut di riwayatkan oleh Bukhari-Muslim.
اخرجه الجما عة
8.    Maksudnya haits tersebut diriwayatkan oleh rawi yang jumlahnya banyak sekali..







Adapun rumusan yang dikemukakan oleh Imam Mansur Ali nashif
Dalam kitab at Taju`ul Jami` lil Ushul menjelaskan :

رواه الشيخا ن
1)    Yaitu hadits yang di riwayatkan oleh Bukhori Muslim

رواه الثلا ثة
2)   Yaitu hadits yang di riwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Abu Daud.
رواه الا ربعة
3)   Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori, muslim,abu daud dan turmudzi.
رواه الخمسة
4)     Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori, Muslim,Abu Daud, Turmudzi dan nasa`i.
رواه اصحا ب السنن
5)   Hadits yang diriwayatkan oleh pemilik kitab sunan yaitu :  Abu Daud, Turmudzi dan nasa`i.
متفق عليه
6)    Yaitu hadits riwayat Bukhari-muslim dan Ahmad, sedangkan bila hadits tersebut diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim disebut dengan”ahrajahu bukhari wa muslim
اخرجه البخا رى و مسلم

2. MATAN HADITS
Yaitu materi berita  baik pembicaraan itu berupa sabda Rasul, shahabat atau Tabi`in, baik materi berita itu berupa perbutan nabi atau perbutan shohabat yg tidak di sanggah oleh nabi Rasulullah saw.
3. SANAD , ISNAD,MUSNID DAN MUSNAD
Sanad   - Yaitu jalan yang dapat menghubungkan matan hadits kepada Nabi Muhammad saw.

Dalam ilmu hadits sanad merupakan  neraca  untuk menimbang shohih atau dhoifnya suatu hadits.

Isnad – yaitu kepada siapa hadits itu di sandarkan.

Musnid- yaitu orang yang menyandarkan hadits atau meng-isnadkan hadits.

Musnad- yaitu hadits yang telah di isnadkan oleh musnid(hadits musnad).

Hadist musnad adalah kumpulan hadist yang telah di isnadkan oleh musnid. Misalnya musnad Asy Syihab.


Contoh :

عن ابن عمر عن النبى ص ل قا ل : الميت يعذ ب في قبوره بما نيح عليه ( متفق عليه

Keterangan;
Kalimat `an ibni umar ( Sanad)
Kalimat al mayyitu------------alaihi ( matan )
Kalimat mutafaqun `alaihi ( Rawi/perawi)

















SEJARAH PERKEMBANGAN  HADITS


1.    Pengertian:
Yang dimaksud sejarah perkembangan hadits yaitu masa atau periode yang di lalui oleh hadits semenjak dari masa lahirnya dan tumbuhnya dalam pengenalan,penghayatan  umat dari generasi ke genarasi.
Obyek  penela`ahan  dan  pembahasan sejarah hadits :
1.    Tentang periode perkembangan hadits dengan mendalami ciri-ciri dari setiap periode.
2.    Tentang biografi dari muhaditsin  (para ahli hadits)
3.    Periodisasi  sejarah perkembangan hadits 
Para sejarawan hadits berbeda-beda dalam membagi periodisasi sejarah hadits, (Ada yang membagi menjadi 5 dan 7 periode).
Menurut Abdul Aziz Al khuli, membagi menjadi 5 :
a.   حفظ السنة في الصد ور  yakni memelihara hadits dalam hafalan,  berlangsung selama abad I H. (periode periwayatan dengan lisan)
b.    تد وينها مختلطة با لفتا وى  yakni pentadwinan hadits tetapi  masih terjadi tercampurnya Hadits dengan fatwa Shahabat dan tabi`in selama abad II H.(periode penulisan dan pembukuan hadits)
c.    فرا دها با لتد وينI yakni tadwin dengan memisahkan hadits dan fatwa shahabat dan tabi`in, diawal abad ke III H. (periode penyaringan hadits dari fatwa-fatwa)

d.    تجريد الصحيح  yakni seleksi ke shahihan hadits berlangsung abad IV  (periode penghafalan dan peng –isnadan hadits mutaqoddimin)
e.    تحذيبها با لترتيب والجمڠ والشر ح  yakni tadwin hadits tahdzib dengan pen-sistematisan, penggabungan dan pensyarahan mualai abad V H.( periode meng –klasifikasikan dan pen -sistematisan susunan kitab-kitab hadits)


Adapun sejarawan hadits yang membagi menjadi menjadi 7 periode adalah:
a.     عصرالو حى والتكو ين yaitu sejak Rasul di angkat menjadi nabi samapi wafat.( masa turunnya wahyu dan pembentukan masyarakat Islam)
b.    عصر التثبت والا قلا ل من الر وا ية  yaitu masa shahabat dari Abu bakar Ash shidiq samapai Ali bin Abi Thalib.
(masa pematerian dan penyederhanaan riwayat)
  c. عصر الا انتشا ر الر واية الى ا لامصا رyaitu masa  shahabat kecil dan tabi`in besar, dari berakhirnya khulafaurrasyidin/awal masa daulah amawiyah sampai akhir abad pertama.(masa penyebaran riwayat)
 d. عصراِلكتا ب والتد وين yaitu masa pemerintahan  daulah amawiyah   angakat ke 2 sampai pemerintahan abasiyah.( masa penulisan dan pentadwinan)
e. yaitu masa akhir pemerintahan daulah abasiyah angkatan pertama sampai awal daulah abasiyah angkatan ke 2 (dari kholifah Al Makmun-Al Muktadir)atau awal abad sampai akhir abad III.H
f. عصر التهد يب والتر تيب والا ستدراك والجمعyaitu masa pemerintahan Abasiyah angkat ke 2(dari  kholifah Al  Muktadir-Mu`tashim) atau abad IV –sampai jatuhnya kota bagdad th.656 H.
g. عصر الشرح والجمع والتحريج والبحث عن روايته والزواءدyaitu masa sesudah daulah Abasiyah samapi sekarang,(masa penyarahan,penghimpunan,pentakhrijan dan pembahasan).











Tidak ada komentar:

Posting Komentar