Sabtu, 30 April 2011

MATERI ULUMUL HADITS ( PERTEMUAN KE 3)




KLASIFIKASI HADITS DILIHAT DARI SEDIKIT  ATAU BANYAKNYA RAWI

1.   HADITS MUTAWATIR.
Yaitu, suatu hadits  dari tanggapan panca indra yang di riwayatkan oleh  sejumlah besar rawi, yang menurut adat kebisaan mustahil mereka berkumpul dan bersepakat  untuk berbohong.

Syarat- syarat  hadits mutawatir:

1.   Pewartaan yang disampaikan oleh rawi rawi itu harus di berdasarkan pada tanggapan panca indra (hasil pendengaran, penglihatan sendiri).
2.   Jumlah rawinya harus mencapai suatu ketentuan untuk tidak mungkin berdusta/bohong.( ada yang mengatan 4 orang di qiyaskan dengan hakim dalam memutus perkara), 5 orang( nabi yang mendapat gelar ulul azmi), 20 orang QS.al anfal: 65, 40 0rang(QS.Al Anfal 64)

3.   Adanya keseimbangan jumlah antara rawi-rawi dalam thabaqah(lapisan)



Pembagaian hadits Mutawatir :

1.   Mutawatir Lafdzy yaitu hadits yang di riwayatkan oleh orang banyak yang redaksi dan maknannya sesuai  antara riwayat yang satu dengan yang lainnya.
Contoh :

قال رسول الله ص ل. من ڬذ ب علي متعمد ا فليتبو ا مقعده من النا ر

Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari dan juga di riwayatkan oleh Muslim dengan redaksi yang sama.s

2.   Mutawtir Ma`nawy yaitu hadits yang rawinya berlainan dalam menyusun redaksi pemberitaan, tetapi memiliki kesesuaian dalam arti/maksud.
Contoh:


ما رفع ص ل يد يه حتى ر ؤ ي بياض ابطيه من شئ فى دعا ء الا فى الاستسقا ء
Hadits di atas memiliki maksud yang sama denganhadits :

ڬا ن ير فع يد يه حد ومنڬبيه






 HADITS SHOHIH

Hadits shohih adalah hadits yang diriwayatkan oleh oleh rawi yang adil , sempurna ingatannya, bersambung sanadnya tidak ber `ilat dan tidak janggal.
Syarat hadits  Shohih :
1.Perawinya bersifat adil
2.Sepurna ingatannya
3.  Sanadnya tidak putus
4.  Tidak ber ilat
5.  Tidak janggal

1.  Syarat adil
·      Selalu memelihara perbutan taat dan menjauhi maksiat
·      Selalu menjauhi dosa kecil
·      Tidak melalukukan perkara mubah
·      Tidak mengikutipendapat salah satu madzhab yang bertentangan dengan dasar syara`

2.  Dhobith, yaitu kuat ingatannya, artinya  apa yang di ingat lebih banyak dari lupanya dan kebenrannya lebih banyak dari pada kesalahannya.

3.  Sanadnya tidak putus, maksudnya tiap tiap rawi dapat saling bertemu dan menerima langsung dari guru yang memberinya.
4.  Ilat maksudnya adalah suatu penyakit yang samar samar yang dapat menodai keshahihan hadits,
5.  Janggal masudnya adalah kejanggalan suatu hadits terletak pada  adanya perbedaan/tolak belakang antara hadits yang diriwayatkan oleh  rawi yang maqbul dengan hadits yang diriwaytkan oleh rawi yang lebih rajah(kuat).

Hadits Shahih dibagi menjadi 2 :
1.  Shohih li dzatih yaitu hadits yang memenuhi syarat syarat hadits shohih.
2.  Shohih lighairih yaitu hadits yang keadaan rawinya kurang dlobith tetapi masih terkenal orang yang jujur.


HADITS HASAN
Yaitu hadits yang di riwayatkan oleh orang yang adil tapi tidak begitu kokoh ingatannya ,bersambung sanadnya dan tidak ber  `ilat serta tidak janggal pada matan-nya.
Hadits hasan di bagi mejadi 2 :
1.  Hasan lidzatih yaitu hadits yang memenuhi syarat hadits hasan
2.  Hasan ligharihi yaitu hadits  yang dalam sanadnya terdapat orang yang tidak nyata keahliannya(mastur).


HADITS   DHA`IF
 Yaitu hadits yang kehilangan satu syarat atau   lebihdari syarat2 hadits shahih dan hasan.

Macam macam hadits dho`if :
Hadits maudhu` yaitu hadits hadits yang di ciptkan oleh seorang yang pendusta,dimana hadits ciptaanya itu di sandarkan kepada Rasulullah baik di sengaja atau tidak di sengaja.

Ciri ciri hadits Maudhu`  yang terdapat pada sanad hadits :
·       Pengakuan dari si pembuat hadits. Contohnya adalah pengakuan seorang Guru Sufi yang di tanya oleh Ibnu Ismail tentang keutamaan membaca qur`an, maka ia mengatakan” maka aku ciptakan hadits ini untuk mereka”
·       Adanya hal-hal yang memperkuat adanya  pembuatan hadits palsu. Contohnya seorang rawi mengaku menerima hadits dari gurunya yang talah mati sebelum ia dilahirkan.
·       Hal-hal yang berkaitan dengan tingkah lakunya. Contohnya adalah seperti yang dilakukan oleh ghiyts bin Ibrahim, ketika berkunjung kerumah Al Mahdy yang sedang bemain burung merpati, spontan ia mengataka” tidak sah perlombaan itu selain mengadu anak panah, unta dan kuda.s

Ciri-ciri hadits maudhu` yang terdapat pada matan hadits:
 Isi hadits tersebut bertentangan dengan Qur`an dan hadits mutawatir.
Contohnya hadits yang mengatakan anak hasil zina tidak akan masuk sorga sampai tujuh turunan. Ini bertentangan dengan QS. Al An `am :164.






SISTEM PARA MUHADITSIN DALAM MENYUSUN KITAB HADITS
(Takhrij, Tashnif, Ikhtishar)

TAKHRIJ
Pengertiannya adalah:
1.   Usaha mencari sanad hadits  dalam sebuah kitab hadits karya orang  lain yang menyimpang dari sanad hadits yang terdapat dalam kitab hadits  karya orang lain tersebut.
Usaha orang yang melakukan takhrij di sebut Mustakhrij, hasil dari men-takhrij di sebut Mustkhraj.
Contoh :
Mustakhraj Abu Nu`aim---------- karya Abu Nu`aim yaitu salah satu kitab takhrij hadits  Shahih Bukhary.

Mustakhraj Ahmad bin Hamdan-------karya Ahmad bin Hamdan yaitu salah satu kitab takhrij hadits Shahim Muslim.

2.   Suatu usaha penyusunan hadits untuk mencari derajat sanad dan rawi yang di terangkan oleh penyusun kitab.

Contoh:
    Mustakhraj  Ahaditsil Kasysyaf  karya Jamaludin Al Hanafi,  adalah suatu kitab yang menerangkan derajat hadits yang terdapat dalam tafsir Kasysyaf yang oleh pengarangnya tidak di jelaskan derajat haditsnya.


Mustakhraj Al Mughny `an hamlil asfar,  karya Abdu Rahim Al Iraqy, adalah kitab yang menjelaskan derajat hadits yang terdapat dalam kita Ihya `Ulumiddin.




2.TASHNIF

Yaitu usaha menghimpunatau menyusun beberapa hadits (kitab hadits)dengan membubuhi keterangan mengenahi arti kalimat yang sulit dan memberikan interpretasi sekedarnya.

Jika dalam meberikan interpretasinya dengan mempertalikan dengan Qur`an atau hadits lain atau dengan ilmu lain, maka hal ini yang di sebut Men-syarah-kan.

Contohnya :

Shahih Bukhari Buslim bi Syarhil Kirmany oleh ibnu yusuf al kirmani.

Al Ikmal oleh al qodhi `ilyadh adalah salah satu sekian banyah kitab syarah bukhari muslim.


3.IKHTISHAR
 Yaitu suatu usaha untuk meringkas kitab-kitab hadits .

Biasanya yang diringkas adalah sanad dari hadits yang sudah berulang-ulang disebutkan oleh pengarang sebelunya, tidak perlu di tulis kembali.

Contoh :
Mukhtashoru`l Bukhory, karya Abu`l-`Abbas Al Qurthuby.

Mukhtashar Abu Jamrah, karya ibnu Jamrah.
















HADITS  QUDSY
Pengertian :
ما احبرالله نبيه بالالهام او بالمنام فاخبر نبي صلعم من ذلك المعنى بعبارة نفسه
Yaitu sesutu yang di khsabarkan Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw dengan melalui ilham  atau mimpi, yang kemudian nabi menyampaikan makna dari ilham tersebut dengan ungkapan/kata – kata beliau(Nabi Saw).

Nama lain hadits qudsy adalah hadits rabbany dan hadits illahi
Catatan :
 Hadits qudsy jumlahnya kurang dari 100 hadits  yang oleh sebagaian ulama di kumpulkan dalam suatu kitab hadits , diantaranya  kitab
 Al kalimuth Thayyib” susunan Ibnu Taimiyah dan kitab “Adabul  Ahaditsil Qudsiyyah” susunan Ahmad As-Syarbashy.

Ciri ciri hadits Qudsy :
 Di awali dengan :
1.   Qala/yaqulu (Allahu)
2.  Fima yarwihi ~anillahi Tabaraka wata`ala
3.  Lafal-lafal lain yang semakna .
Contoh :
عن أبى  ذ ر جند ب بن جنا دة عن النبى ص ل   فيما ير ويه عن الله تبا رك و تعا لى  انه  قا ل:  يا عبادى  انى حرمت الظلم على النفسى و جعلته بينكم محر ما،  فلا تظلو ا. (روه مسلم

1 komentar:

  1. اسّلامى عليكم

    salam kenal......
    trims materiny...........semoga kita bisa berbagi ilmu..!!!!

    BalasHapus